Senin, 15 Desember 2014

model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT)



BAB I
PENDAHULUAN

A.  LatarBelakang
Pendidikan merupakan salah satu faktor penunjang yang sangat penting bagi perkembangan peradaban manusia dalam suatu bangsa. Bangsa yang mempunyai peradaban maju adalah bangsa yang mempunyai sumber daya manusia yang berkualitas. Oleh karena itu, agar bangsa Indonesia saat ini memiliki sumber daya manusia yang berkualitas, tentunya harus dilakukan suatu usaha untuk meningkatkan mutu atau kualitas pendidikan. Salah satu diantaranya melakukan evaluasi kualitas sistem pendidikan secara menyeluruh.
Perbaikan pendidikan antara lain ditempuh melalui perbaikan model pembelajaran yang digunakan guru. Penggunaan model pembelajaran yang tepat dapat meningkatkan efisiensi dan efektifitas dalam proses belajar mengajar. Kenyataan di lapangan banyak dijumpai gaya mengajar yang kurang bervariasi dan belum memanfaatkan kemampuan secara maksimal. Guru kurang memperhatikan bahwa penggunan metode yang kurang tepat dapat menyebabkan proses belajar mengajar yang dilaksanakan menjadi tidak efektif dan kurang optimal. Banyaknya model yang ada, seorang guru dituntut dapat memilih model yang tepat untuk mengajarkan suatu pokok bahasan tertentu, karena sebenarnya tidak ada model pembelajaran yang paling baik, setiap model memiliki spesifikasi masing-masing. Suatu model pembelajaran tertentu mungkin efektif jika digunakan untuk mengajarkan topik tertentu, bukan berarti model itu efektif juga digunakan untuk menyampaikan topik lain.
B.  RumusanMasalah
Adapunrumusanmasalahdarimakalahiniadalahsebagaiberikut:
1. Apakah pengertian model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
2. Apa unsur-unsur model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
3. Apa tujuan  model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
4. Bagaimanakah langkah-langkah pelaksanaan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
5. Apakah manfaat model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
6. Apa saja kelemahan dan keuntungan model kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
C.  Tujuan
Adapuntujuandarimakalahiniadalahsebagaiberikut:
1.    Menjelaskanpengertian model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
2.    Menjelaskan unsur-unsur model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
3.    Menjelaskan tujuan  model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT) ?
4.    Menjelaskanbagaimana langkah-langkah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
5.    Menjelaskanmanfaat model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).
6.    Menjelaskan kelemahan dan keuntungan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Heads Together (NHT).




BAB II
PEMBAHASAN

A.  Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Number Head Together adalah suatu Model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006).
Number Heads Together pertama kali dikenalkan oleh Spencer Kagan dkk (1993). Model NHT adalah bagian dari model pembelajaran kooperatif struktural, yang menekankan pada struktur-struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa. Struktur Kagan menghendaki agar para siswa bekerja saling bergantung pada kelompok-kelompok kecil secara kooperatif. Struktur tersebut dikembangkan sebagai bahan alternatif dari sruktur kelas tradisional seperti mangacungkan tangan terlebih dahulu untuk kemudian ditunjuk oleh guru untuk menjawab pertanyaan yang telah dilontarkan. Suasana seperti ini menimbulkan kegaduhan dalam kelas, karena para siswa saling berebut dalam mendapatkan kesempatan untuk menjawab pertanyaan peneliti (Tryana, 2008).
Menurut Kagan (2007) model pembelajaran NHT ini secara tidak langsung melatih siswa untuk saling berbagi informasi, mendengarkan dengan cermat serta berbicara dengan penuh perhitungan, sehingga siswa lebih produktif dalam pembelajaran.
Numbered Heads Together adalah metode pembelajaran yang menuntut keseriusan siswa dalam belajar. Karena pada pelaksanaanya guru akan melakukan evaluasi secara acak pada siswa dengan memilih nomor yang telah diberikan sebelumnya.Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalam Ibrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut. Meskipun memiliki banyak persamaan dengan pendekatan yang lain, namun pendekatan ini memberikan penekanan pada penggunaan struktur tertentu yang dirancang untuk mempengaruhi pola perilaku siswa.
NHT adalah suatu pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan memastikan pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut sebagai gantinya mengajukan pertanyaan kepada seluruh siswa (Ibrahim, 2000:28).
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together merupakan suatu model pembelajaran yang mengutamakan adanya kelompok-kelompok dalam menyelesaikan permasalahan untuk menerapkan pengetahuan dan keterampilan dalam rangka mencapai tujuan pembelajaran dan mengembangkan motivasi dan prestasi belajar yang lebih baik. Metode ini menunjang keterlibatan semua anggota kelompok dalam memecahkan suatu masalah. Setiap anggota kelompok mempunyai tanggung jawab dan kesempatan yang sama untuk menyampaikan ide dan pendapat dalam diskusi kelompok. Dalam tipe NHT ini, guru menunjuk salah satu siswa dari tiap kelompok tanpa memberitahu terlebih dahulu siapa yang akan mewakili kelompok masing-masing dalam menjelaskan apa yang telah merekapelajari. Keungulan pada Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Heads Together yaitu untuk menumbuh kembangkan kedisiplinan, minat, kerjasama, keaktifan dan tanggung jawab siswa karena metode diskusi kelompok model pembelajaran kooperatif  tipe Number Heads Together menekankan kemampuan siswa secara individual meskipun dilaksanakan secara berkelompok, dan kegiatan pembelajaran benar-benar berpusat pada siswa, guru hanya sebagai fasilitator. Sedangkan kelemahannya adalah penerapan yang akan di lakukan butuh waktu yang lebih lama.

B.     Unsur-Unsur Model Pembelajaran Tipe Numbered Heads Together
a.      Sintakmatik
Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim dengan tiga langkah yaitu :
a)    Pembentukan kelompok;
b)   Diskusi masalah;
c)    Tukar jawaban antar kelompok
b. Sistem sosial
Sistem sosial adalah situasi atau suasana dan norma yang berlaku dalam model tersebut. Suatu tata aturan yang dirancang dan disepakati untuk dijalankan dalam proses pembelajaran. Aturan pembentukan kelompok berdasarkan kesepakatan guru dengan peserta didik.
Aturan dalam pembelajaran misalnya dengan pembentukan kelompok dimana dalam pembentukan kelompok dengan cara berhitung 1-8, dimana anak yang memiliki nomor 1-8 menjadi satu kelompok dan begitu seterusnya.
c.       Prinsip Reaksi
Prinsip Reaksi adalah pola kegiatan yang menggambarkan bagaimana seharusnya guru melihat dan memperlakukan para pelajar termasuk bagaimana seharusnya pengajar memberikan respon terhadap mereka.
Dalam pembelajaran menggunakan model NHT pada mulanya guru sekilas memberikan materi awal, misalnya tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makanannya, guru memberikan LKS kepada semua kelompok yang sudah ditentukan untuk didiskusikan.
Dalam kegiatan diskusi guru berkeliling dan memberikan bantuan kepada kelompok dalam menyatukan berbagai pendapat yang ada dari masing-masing anak didalam kelompok tersebut. Ataupun menanyakan hal-hal yang kurang dimengerti oleh kelompok tersebut.
Guru memancing pemikiran siswa dengan memberikan contoh-contoh yang spesifik agar perhatian siswa terpusat pada materi. Memberikan bantuan kepada anggota kelompok agar tetap aktif.
d.      Sistem Pendukung
·         Bahan ajar
Bahan ajar yang digunakan yaitu berupa materi yang disiapkan dan disampaikan oleh guru yaitu tentang penggolongan hewan berdasarkan jenis makananya sebagai penunjang dalam kegiatan belajar mengajar.
·         Media Belajar
Untuk memudahkan siswa agar dapat  memahami materi yang disampaikan oleh guru. Disini guru menggunakan media visual(gambar) dengan menggunakan PPT yang diproyeksikan oleh LCD dan menggunakan media gambar yang dimodivikasi.
e.       Dampak Instruksional dan Dampak pengiring
Dampak instruksional adalah hasil belajar yang dicapai langsung dengan cara mengarahkan siswa pada tujuan yang diharapkan. Sedangkan dampak pengiring adalah hasil belajar lainya yang dihasilkan oleh suatu proses belajar mengajar sebagai akibat terciptanya suasana belajar yang dialami langung oleh siswa tanpa mengarah langsung dari pengajar.

C.  Tujuan model pembelajaran Number Head Together (NHT)
Menurut Ibrahim dan Herdian (2009:7) tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT yaitu :
1.      Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2.      Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3.      Pengembangan keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa. Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.
Dengan model NHT diharapkan dapat membangkitkan minat siswa dalam mengungkakan pendapat dalam bentuk rangkaian kata dan kalimat. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan merangkai kata secara runtut sangat diperlukan sekali guna membantu mengembangkan hasanah Bahasa Indonesia dalam kehidupan sehari-hari sebagai alat komunikasi atau meningkatkan rasa nasionalisme.

D.    Langkah-Langkah (Sintaks) Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Number Head Together (NHT)
Langkah-langkah (sintaks) pelaksanaan NHT pada hakikatnya hampir sama dengan diskusi kelompok, yang rinciannya adalah sebagai berikut:
1.    Siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok.
2.    Masing –masing siswa dalam kelompok diberi nomor.
3.    Guru memberikan tugas/pertanyaan pada masing-masing kelompok  untuk mengerjakannya.
4.    Setiap kelompok mulai berdiskusi untuk menemukan jawaban yang dianggap paling tepat dan memastikan semua anggota kelompok mengetahui jawaban tersebut.
5.    Guru memanggil salah satu nomor secara acak.
6.    Siswa dengan nomor yang dipanggil mempresentasikan jawaban dari hasil diskusi kelompok mereka.
Langkah-langkah tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000:29)  menjadi enam langkah sebagai berikut :
1.    Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
2.  Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar. Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
3.    Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.
4.    Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru. Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.
5.    Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
6.    Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.
E.     Manfaat Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Heads Together (NHT)
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain:
1.      Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
2.      Memperbaiki kehadiran
3.      Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
4.      Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
5.      Konflik antara pribadi berkurang
6.      Pemahaman yang lebih mendalam
7.      Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
8.      Hasil belajar lebih tinggi
9.      Nilai-nilai kerja sama antar siswa lebih teruji
10.  Kreatifitas siswa termotivasi dan wawasan siswa berkembang, karena mereka harus mencai informasi dari berbagai sumber.
F.    Kelebihan dan Kekurangan Metode Numbered Heads Together
Kelebihan metode Numbered Head Together (NHT) sebagai berikut :
  1. Menumbuhkembangkan kedisiplinan, minat, kerjasama, keaktifan dan tanggung jawab
  2. Setiap siswa menjadi siap semua.
  3. Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.
  4. Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.
  5. Tidak ada siswa yang mendominasi dalam kelompok.
Kelemahan metode Numbered Head Together (NHT) sebagai berikut :
  1. Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.
  2. Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru.
  3. Siswa yang pandai akan cenderung mendominasi sehingga dapat menimbulkan sikap minder dan pasif dari siswa yang lemah. 
  4. Waktu yang dibutuhkan banyak.
  5. Pengelompokkan siswa memerlukan pengaturan tempat duduk yang berbeda-beda serta membutuhkan waktu khusus.


BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan                                                      
Dalam kemajuannya sistem pendidikan yang ada kita tidak bisa lagi mempertahankan paradigm lama yaitu guru merupakan pusat kegiatan belajar mengajar di kelas ( teacher center ), perlu adanya metode pembelajaran baru yang dapat meningkatkan aktivitas siswa di kelas. Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan akademik.Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah. Dengan adanya metode NHT maka dapat meningkatkan nilai-nilai kerja sama antar siswa lebih teruji, kreatifitas siswa termotivasi dan wawasan siswa berkembang, karena mereka harus mencari informasi dari berbagai sumber.






DAFTAR PUSTAKA
Miftahul, Huda. 2013. Model-Model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Anita, Lie. 2008. Cooperative Learning. Jakarta: PT. Gramedia Widiasarana Indonesia.
Agus, Suprijono. 2009. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Robert, Slavin. 2005. Diterjemahkan dari Cooperative Learning: theory, research and practice. Bandung: Nusa Media.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar