Selasa, 07 Januari 2014

manfaat susu kedelai



Susu Kedelai si Alternatif Wahid

Air susu ibu (ASI) merupakan minuman dan makanan terbaik yang alami untuk bayi. Paling bersih, bergizi, dan murah. Namun, berbagai kendala yaitu tidak sedikit kaum ibu menggantikan ASI dengan susu sapi. Padahal, banyak anak terutama elergi terhadap susu sapi. Responnya berupa mual, muntah, diare, dan gejala sakit perut lainnya. Ini penanda system pencernaan tidak mampu mencerna dam menyerap laktosa (lemak susu) disebut Intoleransi Lakastosa, yang disebabkan terbatasnya enzim lactase dalam tubuh yang berfungsi memecah laktosa menjadi glukosa dan galaktosa (monosakarida) agar lebih mudah dicerna usus.
Alternative lain, susu kedelai dijadikan pengganti susu sapi dan minuman pendamping ASI. Kelebihan susu kedelai adalah tidak adanya laktosa susu. Karena itu, anak yang alergi terhadap susu sapi dianjurkan mengkonsumsi susu kedelai, juga orang dewasa yang aergi mengkonsumsi susu sapi.  Khususnya untuk balita, susu kedelai diberikan setelah anak berumur di atas satu tahun. Porsinya cukup 250-500 ml atau 1-2 gelas perhari. Dua gelas susu kedelai mampu mensuplai 30% kebutuhan protein balita. Susu kedelai diberikan setelah atau sebelum makan, tergantung kebiasaan dan selera anak.
Manfaat Penting Susu Kedelai bagi Kesehatan
1.      Minuman bagi Penderita Autisme
Autisme merupakan gangguan perkembangan pada masa anak-anak, sehingga seseorang tidak mampu mengadakan interaksi social dan seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri. Autisme pada anak-anak biasanya disebut Autisme Infatil. Penderita autisme sebaiknya tidak mengkonsumsi makanan yang mengandung Kasien (Protein Susu) dan Glutein (Protein Tepung). Karena sulit dicerna dan menyebabkan gangguan fungsi otak. Jika dikonsumsi perilaku penderita autisme menjadi lebih hiperaktif. Sumber Kasein dari susu hewani (susu sapi) serta berbagai macam produknya, seperti keju. Bagi penderita autisme, susu dapat digantikan dengan susu kedelai. Dengan demikian, para penderita autisme tetap memperoleh masukan protein, vitamin, dan mineral yang cukup. Hal terpenting dari semua itu, susu kedelai tidak mengandung Kasein dan Glutein.
2.      Minuman Vegetarian
Vegetarian atau orang yang pantang makan daging termasuk produk pangan dari hewan seperti telur, susu, serta hasil olahannya. Padahal vegetarian membutuhkan sumber gizi tinggi bagi pertumbuhan dan perkembangan tubuh. Bagi vegetarian, susu kedelai dapat disajikan sebagai minuman utama. Selain enak dan menyegarkan, nilai gizinya tidak kalah dengan susu sapi. Susu kedelai merupakan minuman sumber vitamin B1, B2, B6, dan vitamin A, sumber mineral seperti kalsium, magnesium, selenium, dan fosfor, sumber karbohidrat, sumber protein, serta sumber lemak.
3.      Mengurangi Kadar Kolesterol Darah
Dalam tubuh, kolesterol bergabung dengan protein, membentuk senyawa disebut Liprotein. Yang terdiri dari dua jenis yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) dan High Density Lipoprotein (HDL). LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, karena memicu penumpukan plak kolesterol di dinding pembuluh darah arteri. Sementara HDL dikenal sebagai kolesterol baik, karena berfungsi membersihkan kolesterol di dinding arteri dan membawanya kembali ke hati, tempat kolesterol dipecah dan dikeluarkan. Susu kedelai mampu menghalau kolesterol jahat (LDL), karena susu kedelai mengandung Lesitin yang bersifat mengelmusi (melarutkan) kolesterol dalam darah, sehingga tidak ada lagi penyempitan dan penyumbatan. Khasiat Lesitin diteliti Dr. Edward dan dipublikasikan dalam Biocontrol News and Information, Discover Science News. Selain Lesitin, zat gizi yang dapat menggempur kolesterol adalah Isoflavon sebagai antioksidan dan mampu meningkatkan HDL. Penelitian America Heart Association menunjukkan konsumsi susu kedelai selama tiga bulan mampu meningkatkan HDL rata-rata 4,7%.
4.      Mencegah Arteriosklerosis, Hipertensi, Jantung Koroner, dan Stroke
Selain Lesitin dan Isoflavon, susu kedelai juga mengandung vitamin E (Tokoferol) yang membantu mencegah penyakit jantung koroner dan stroke. Vitamin ini mencegah Teroksidasi kolesterol LDL, sehingga tidak menimbulkan plak penyebab tersumbatnya pembuluh darah arteri, dan meremajakan darah arteri yang sudah tua sehingga lebih elastic dan menghindari Arteriosklerosis (pengerasan pembuluh darah). Penelitian Havard University, menunjukkan mereka yang memperoleh vitamin E 200 LU per hari, resiko mendapatkan gangguan kardiovaskular berat menurun sebesar 34%. Kandungan asam folat dan vitamin B6 dalam susu kedelai dapat mencegah penyakit jantung. Susu kedelai juga mengandung mineral magnesium yang mampu mengatur tekanan darah seseorang. Penelitian Jery I. Nadler dari City of Hope Medical Center California, menyebutkan magnesium mampu menghambat pelepasan trombosit (kepingan darah) menjadi lebih lengket dan mudah membentuk gumpalan, sehingga mampu mencegah naiknya tekanan darah, mencegah stroke dan gangguan jantung.
5.      Mencegah Diabetes Melitus
Diabetes Melitus muncul karena tubuh kekurangan insulin, akibat kelainan metabolisme karbohidrat, protein, lemak, air, dan elektrolit. Susu kedelai mengandung Asam Amino Glisin dan Asam Amino Arginin menjaga keseimbangan Hormon Insulin. Selain itu protein dalam susu kedelai mudah siterima organ ginjal dibandingkan dengan protein hewani. Karena itu susu kedelai baik diminum oleh penderita Diabetes Melitus.
6.      Menghambat Menopouse dan Mencegah Osteoporosis
Proses menopouse  ditandai dengan berhentinya siklus menstruasi, kerap menimbulkan gangguan psikis dan fisik yang mengganggu, baik sebelum maupun setelah memasukinya. Berhentinya siklus haid wanita (menopause) dipengaruhi hormone estrogen yang diproduksi kelenjar ovarium, sehingga terapi medis memberikan Hormon Replacement Teraphy (THR). Meskipun cukup ampuh mengatasi beberapa syndrome menopause tetapi dalam jangka panjang bisa menyebabkan gangguan kesehatan antara lain kanker payudara (33%), stroke (49,1%), Thromboemboli (12,53%), dan penyakit jantung (34,4%). Woman Health Initiative USA, solusi yang bisa dilakukan adalah  terus menerus mencari dan meneliti Fito-Astrogen atau estrogen yang berasal dari tumbuh-tumbuhan. Salah satunya yang terbukti efektif mengatasi syndrome menopause adalah Isoflavon dalam susu kedelai. Selain harganya murah, produknya dikenal masyarakat. Selain Isoflavon, zat gizi susu kedelai yang mampu menghambat menopause adalah vitamin E, bermanfaat menjaga keseimbangan hormone yang mampu memperlambat terjadinya menopause. Vitamin E alami lebih mudah diserap tubuh dibandingkan vitamin E sintetik. Selain mampu menghambat menopause, Isoflavon ternyata juga mampu mencegah Osteoblastik melalui aktivitas reseptor estrogen dan meningkatkan produksi hormone pertumbuhan. Mengkonsumsi susu kedelai secara teratur dapat mempertahankan tulang tengkorak dan tulang belakang.
7.      Mencegah Migrane
Migraine atau sakit kepala sebelah yang berulang-ulang bersifat idiopatik (timbul dengan sendirinya tanpa diketahui penyebabnya), bersifat kambuhan. Penyakit ini banyak menyerang wanita dibandingkan pria (3:1). Factor utamanya adalah adanya siklus hormonal pada wanita. Dengan sifatnya yang idiopatik, migraine sangat berkaitan dengan perubahan biokimiawi. Mengkonsumsi susu kedelai bias mencegah dan meredakan migraine, terutama yang disebabkan defisiensi zat gizi. Karena susu kedelai merupakan sumber vitamin B komlpeks (kecuali B12), mineral (terutama kalium), dan Asam Amino (terutama Lisin) dengan jumlah cukup tinggi.
8.      Minuman Anti Kanker
Pernah dengar atau lihat iklan susu yang mampu mencegah kanker? Susu tersebut adalah Soymilk alias susu kedelai. Karena susu kedelai merupakan salah satu minuman kesehatan sumber mineral, selenium, vitamin E, Isoflavon, dan Asam Amino Triptopan. Untuk mengatasi paparan radikal bebas pemicu kanker diperlukan zat atau senyawa yang berfungsi sebagai antioksidan. Selain selenium, antioksidan pada susu kedelai adalah vitamin E dan Genestein, yang secara sinergis mampu menghalau kanker.


Sumber: Buletin Tirta edisi VII/2011

Tidak ada komentar:

Posting Komentar