Jumat, 03 Januari 2014

pengaruh gizi



Pengaruh Gizi Bagi Tubuh

Makanan sehari-hari yang dipilih dengan baik aakan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Sebaliknya, bila makanan tidak dipilih dengan baik, tubuh akan mengalami kekurangan zat-zat gizi esensial tertentu. Zat gizi esensial adalah zat gizi yang harus didatangkan dari makanan.
Pemberi Energi (Zat Pembakar)
Zat-zat gizi dapat memberikan energy seperti karbohidrat, lemak, dan protein. Oksidasi zat-zat ini menghasilkan energy yang diperlukan tubuh untuk melakukan kegiatan atau aktivitas. Ketiga zat gizi tersebut termasuk ikatan organic yang mengandung karbon yang dapat dibakar tubuh. Ketiga zat gizi itu terdapat dalam jumlah paling banyak yakni dalam bahan pangan.
Membantu Pertumbuhan dan Pemeliharaan Jaringan Tubuh (Zat Pembangun)
Protein, mineral, dan air adalah bagian dari jaringan tubuh. Oleh karana itu diperlukan untuk membentuk sel-sel baru, memelihara dan mengganti sel-sel yang rusak. Protein, mineral, air dan vitamin diperlukan untuk mengatur proses tubuh. Protein mengatur keseimbangan air dalam sel, bertindak sebagai buffer dalam upaya memelihara neteralitas tubuh dan membentuk antibody sebagai penangkal organic yang bersifat infektif dan bahan-bahan asing yang dapat masuk ke dalam tubuh. Mineral dan air diperlukan sebagai pengatur dalam proses-proses oksidasi, fungsi normal syaraf dan otot serta banyak proses lain yang terjadi di dalam tubuh termasuk proses penuaan. Air deperlukan untuk melarutkan pencernaan, mengatur suhu tubuh, peredaran darah, jaringan, pembuangan sisa-sisa atau ekskresi, dan lain-lain.
Akibat Gangguan Terhadap Fungsi Tubuh
Konsumsi makanan berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau status gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi yang dipergunakan secara efisien. Sehingga memungkinkan pertumbuhan fisik, perkembangan otak, kemampuan kerja, dan kesehatan secara umum pada tingkat setinggi mungkin.
Status gizi kurang terjadi bila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat-zat gizi optimal terjadi bila tubuh memperoleh cukup zat-zat gizi esensial. Status gizi lebih terjadi bila tubuh memperoleh zat-zat gizi dalam jumlah berlebihan. Sehingga menimbulkan efek toksin yang membahayakan. Baik pada status gizi kurang maupun status gizi lebih terjadi gangguan gizi. Gangguan gizi disebabkan oleh faktor primer atau sekunder.
Factor primer adalah bila susunan makanan seseorang salah dalam kualitas dan kuantitas yang disebabkan obetes mellitus, kanker, penggunaan oleh kurangnya penyediaan pangan, kurang baiknya distribusi pangan, kemiskinan, ketidaktahuan dan kebiasaan makan yang salah.
Factor sekunder adalah meliputi semua factor yang menyebabkan zat-zat gizi tidak sampai di sel-sel tubuh setelah makanan dikonsumsi. Misalnya faktor-faktor yang menyebabkan terganggunya pencernaan seperti gigi geligi yang tidak baik, kelainan struktur saluran cerna dan kekurangan enzim.
Factor yang mengganggu absorpsi zat-zat gizi adalah adanya parasit, gangguan laksan atau obat cuci perut dan sebagainya. Sedangkan yang mempengaruhi metabolisme dan utilitas zat-zat gizi adalah penyakit hati, diabetes militus, dan kanker. Penggunaan obat-obat tertentu, minuman beralkohol dan sebagainya. Hal-hal yang memperngaruhi ekskresi sehingga banyak keringat.
Akibat Gizi yang Kurang Bagi Tubuh
Akibat dari gizi yang kurang tergantung pada zat gizi apa yang kurang, seperti:
1.      Pertumbuhan
Anak-anak tidak tumbuh menurut potensialnya. Digunakan sebagai zat pembakar sehingga otot-otot menjadi lembek dan rambut mudah rontok.
2.      Produksi Tenaga
Kekuranngan energy berasal dari makanan, menyebabkan seseorang kekurangan tenaga untuk bergerak, bekerja, dan melakukan aktivitas. Orang menjadi malas, menjadi lemah, dan produtivitas kerja menurun.
3.      Pertahanan Tubuh
Daya tahan tubuh terhadap tekanan atau stress menurun. System imunitas dan antibody berkurang, sehingga orang mudah terserang infeksi seperti pilek, batuk dan diare. Pada anak-anak ini dapat membawa kematian.
4.      Struktur dan Fungsi Otak
Kurang gizi pada usia muda dapat berpengaruh pada perkembangan mental sehingga berpengaruh pada penurunan mental sehingga berpengaruh pada penurunan kemampuan untuk berpikir. Otak mencapai bentuk maksimal pada usia dua tahun. Kekurangan gizi dapat berakibat pada terganggunya fungsi otak secara permanen.
5.      Perilaku
Baik anak-anak maupun orang dewasa yang kekurangan gizi menunjukkan perilaku tidak tenang. Mereka mudah tersnggung, cengeng dan apatis.
Akibat Gizi yang Lebih Bagi Tubuh
Gizi lebih menyebabkan kegemukan atau obesitas. Kelebihan energy yang dikonsumsi disimpan di dalam jaringan dalam bentuk lemak. Kegemukan salah satu factor resiko dalam terjadinya berbagai penyakit degeratif seperti hipertensi, diabetes, jantung koroner, hati dan kantung empedu.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar