Rabu, 18 Desember 2013

anekdot



KUCEL
(Kumpulan Cerita Lucu)

Tidak Bisa Berenang
“Dengar-dengar kamu akan diangkat anak oleh seorang pelaut, ya?” tanya seorang anak penghuni panti asuhan pada temannya.
“Ya, tapi aku tidak mau,” jawab temannya.
“Kenapa? Jadi anak seorang pelaut kan enak.”
“Soalnya aku tidak bias berenang.”


Baru Rencana
Joko: Ton, liburan sekolah nanti aku punya rencana mau liburan ke Bandung. Kamu mau ikut?
Tono: Mau saja. Tapi aku tidak punya uang, lho.
Joko: Jangan khawatir, ini baru rencana kok. Jadi tidak perlu uang.


Rambut Hitam
Heri:    Mengapa rambut kita warnanya hitam? Ayo mengapa?
Anto:   Jawabannya mudah. Kalau warnanya hijau, disangka rumput oleh kambing, dan dimakan kambing.


Kota Aneh
Roni: Gung, ada kota-kota aneh sekali. Kalu kita pergi satu kali pasti tidak sampai kota itu. Kalau kita pergi tiga kali pasti kelewatan. Tapi kalau pergi dua kali pasti kita sampai kota itu. Kota-kota manakah itu?
Agung: Ah, mana ada kota semacam itu!
Roni: Ada. Pare-pare, Fakfak, Tolotoli, Baubau. Coba hanya Pare, Fak, Toli, Bau, kan tidak sampai. Kalu pare-pare-pare kan justru kelewatan. Jadi harus dua kali saja.


Ngompol
“Bu, si Ani ngompol,” kata Ana.
“Ayo, Ani keluar sana!” perintah Bu Guru.
“Sudah keluar kok, Bu,” jawab Ani.


Dokter
“Lho, kok kamu masih kembali, apa bbelum sembuh?” Tanya sang dokter.
“”Sudah kok, Dok. Cuma dulu saya lupa minta uang kembaliannya,” jawab sang pasien.


Yang Ada
Di sebuah kedai minuman.
“Susu segelas, Dik!” ujar seorang pembeli kepada pelayan.
“Wah, sedang habis, Pak,” jawab pelayan.
“Kopi aja deh!”
“Juga sedang habis.”
“Susu habis, kopi juga habis. Lalu minuman apa yang ada di kedai ini?” Tanya pembeli kesal.
“Hanya air putih, Pak.”


Hati-hati
Abud sedang berlatih mengendarai sepeda milik Agan.
“Hati-hati terjatuh, Bud!” pesan Agan.
“Jangan khawatir deh, Gan,” jawab Abud. “Kalaupun jatuh paling aku hanya akan luka dikit,” lanjutnya.
“Maksudku bukan begitu, Bud. Kalau kamu terjatuh, sepeda baruku akan cepat rusak!”


Cari Nafkah
Suatu hari seorang pengangguran mendatangi sebuah proyek bangunan yang memasang pengumuman masih membutuhkan pekerja.
“Anda perlu apa, dik?” Tanya seoranng penjaga pintu gerbang.
“Mau ikut-ikutan cari makan, Pak,” jawab pengangguran itu.
“Ooo, rupanya adik salah alamat,” sahut penjaga pintu gerbang. “Di sini tempat orang bekerja. Kalau mau cari makan di situ, di warung sebelah.”


Lebih Luas
Amir: “Ben, menurut kamu mulut sam mata yang lebih luas mana?”
Beni: “Lebih luas mulut.”
Amir: “Salah, lebih luas mata, dong!”
Beni: “Kok lebih luas mata?”
Amir: “Kalau mulut paling hanya kue yang masuk. Coba kalau mata, jangankan kue, kamu aja bisa masuk.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar