:))

ANAK-ANAK PENGHIAS JALAN IBUKOTA

Oleh: Dyah Maya Rikawati

Di sudut kota tua yang seakan merintih menahan keluh

Yang menjadi pusat peredaran kehidupan sang makhluk

Anak-anak berlomba mencari mobil di lampu merah

Hanya untuk mendapatkan sesuap nasi dan pelepas dahaga

Mereka hidup sendiri tak punya ayah bunda

Apalagi sanak saudara sebagai tempat pelipur lara

Yang mereka miliki hanyalah teman

Anak-anak yang  bernasib sama dan tanpa pendidikan

Rangkaian kehidupan mereka sungguh mengiris hati

Ingin rasanya untuk menghapus semua kenyataan

Ketidakadilan yang selalu mereka hadapi

Andai mereka boleh memohon kepada Sang  Penguasa

Waktu yang ingin mereka putar

Agar kehidupan mereka dapat bersinar laksana sang surya

Tak seperti hidup seperti di zaman perjuangan yang kelam

Itulah secuil harapan anak-anak penghias jalan Ibukota

feel it!

YANG SELAMA INI KU PENDAM

Oleh: Dyah Maya Rikawati

Dalam setiap hembusan napasku

Yang selalu terlarutkan bayangmu

Api cinta yang tak ingin terpadamkan

Hinggap dalam sebuah renungan

Mata hati seolah tak mampu menahan

Air mata yang ingin ku curahkan

Yang mungkin menjadi titisan

Akan perasaan yang amat terdalam

Rindu ini sungguh tak berpenghujung

Ingin hati memeluk bayangmu

Ketika cinta tak mampu bertatap

Angan ini selalu ingin menggapaimu

Walau ku tahu raga tak mungkin bersatu

Akan tetapi cintamu di hatiku

Tak akan terlekang oleh waktu

Inilah perasaan yang selama ini ku pendam

PENANTIAN

Oleh: Dyah Maya Rikawati

Waktu berjalan begitu cepat

Ingatkah engkau pada setiap kenangan

Setiap kenangan yang terukir dalam canda tawa

Canda tawa yang bersinar bagaikan cahaya bintang

Hingga membuat ribuan lampu kota iri menyaksikan cerita kita

Enggan ku berlari dari setiap keceriaan

Demi mendapat secuil kisah kehidupan yang indah

Kisah indah yang selama ini ku impikan

Dari dirimu yang selalu ku nantikan

Walaupun kini raga kita tak saling bertatap

Ijinkan kisah kasih ini kan selalu bernyawa

Bila nanti tiba waktu yang tepat

Oh Tuhan, tolonglah sampaikan

Wacana yang ingin selalu ku ungkapkan

Oh kepadanya yang diam-diam menjadi pujaan

:)

UNTUK MAMA

Oleh: Dyah Maya Rikawati

Sosokmu bagaikan lentera dalam kegelapan
Insan bersahaja yang penuh kehangatan
Tutur katamu yang lembut sungguh munyejukkan jiwa
Insan yang tak lenal lelah demi senyum keluarga

Meskipun kami anak-anakmu yang batu ini sering berulah
Akan tetapi, keluh kesahmu tak pernah terdengar
Ingin rasanya membalas semua yang telah kau berikan
Membalas kasih sayang yang mahal harganya
Untuk mama, terimalah persembahan kecil kami
Nyanyian tak bermelodi sebagai rasa syukur kami
Atas seluruh pengorbananmu selama ini
Hanya ini yang dapat kami ucapkan, terimakasih mamaku sayang

IBU

Oleh: Dyah Maya Rikawati

Ibu…
Engkau adalah pelita kami
Tempat mengadu saat hati sedang kelabu
Mencurahkan segala resah dan isi hati

Ibu…
Engkau adalah segalanya bagi kami
Layaknya rumah sebagai tempat berteduh
Melindungi kami sepanjang hari

Ibu…
Engkau yang telah mengenalkan dunia kepada kami
Memberi semangat ketika kami dalam kegagalan
Dan memberi senyum ketika kami dalam kesuksesan

Ibu…
Perjuanganmu sungguh berarti
Mengasihi kami dari pagi hingga malam
Mendidik kami dari kecil hingga dewasa

Ibu… oh ibu…
Terimakasih kami ucapkan kepadamu
Sebagai pertanda rasa cinta kami
Dan dirimu akan selalu terukir di dalam hati

KARTINI

Oleh: Dyah Maya Rikawati

Dialah seorang wanita perkasa
Yang pantas menjadi suri tauladan
Akan perjuangannya yang tak pernah padam
Hingga di titik darah penghabisan

Misi mencerdaskan bangsa selalu tertanam dalam dirinya
Agar bangsa tak lagi dalam kegelapan aksara
Yang membutakan bangsa dari sang jendela dunia
Arah dari segala arah sumber pengetahuan

Ribuan ilmu telah ia tebarkan untuk bangsa
Imbalan tak pernah terlintas dalam benaknya
Karena niat tulus demi pendidikan bangsa
Agar putra-putri Indonesia dapat merdeka
Walaupun engkau telah tenang di sisi sang Kuasa
Akan tetapi semangat juangmu masih harum terasa
Terimakasih kami ucapkan wahai kusuma bangsa
Ibu Kartini pahlawan sejati Indonesia